Rabu, 09 Juli 2014

Konsep budaya dalam ilmu kesastraan

Sastra
     Sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya yang dalam arti khusus dapat kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia.

    Jadi, sastra adalah hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.. Kesusastraan yang lebih sering disebut sastra, dapat diuraikan atas konfiks ke-an yang berarti ‘semua yang berkaitan dengan prefiks su ‘baik, indah, berguna’ dan bentuk dasar sastra yang berarti ‘kata, tulisan, ilmu’. Jadi, menurut uraian di atas kesusastraan adalah semua yang berkaitan dengan tulisan yang indah. Sedangkan menurut arti istilah, kesusastraan atau sastra ialah cabang seni yang menggunakan bahasa sebagai medium.

Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.

Pendekatan Kesusastraan
 A.  Pendekatan Kesusastraan
Ilmu Budaya Dasar pada kali ini berkaitan dengan budaya yang ada dalam keseharian dan budaya bangsa. Ada istilah Humanities yang berasal dari bahasa latin yaitu, manusiawi, berbudaya, dan halus. Hal ini tentunya sangat baik jika kita pelajar, karna kita akan mendapatkan ciri dari manusia yang baik dalam bermasyarakat. Istilah Humanities berkaitan dengan cabang-cabang ilmu lainnya seperti filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya termasuk satra, sejarah, cerita rakyat, dsb. Dari semua itu intinya adalah mempelajari masalah manusia dan kebudayaan.
Contohnya saja dalam bidang kesenian, seni adalah suatu ekspresi dari jiwa manusia. Segala kebebasan hasil karya dari manusia bebas dituangkan dalam ekspresi seni. Seni lebih berbicara banyak dalam kebudayaan, bahkan budaya dapat menggambarkan ciri dari suatu
Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa
    Istilah Prosa biasanya kita kenal dengan fiksi dan sering diartikan sebagai cerita rekaan, prosa cerita dan juga sebagai cerita. Di dalam kesusastraan bahasa Indonesia ada dua macam prosa yaitu :

 Prosa Lama :
Dongeng
Hikayat
Sejarah
Epos
Cerita pelipur lara
Prosa Baru :
Cerita pendek
Roman/Novel
Biografi
Kisah
Otobiografi

Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa
     Selain memiliki hubungan dengan bahasa, prosa juga berhubungan erat dengan budaya. Karena prosa sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan atau kisah yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan melalui daya imajinasi atau khayalan si penulis. Istilah cerita rekaan contohnya seperti roman, novel atau cerita pendek.
Nilai-nilai dalam P`rosa Fiksi
Dengan kata lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :

 1.      Prosa fiksi memberikan kesenangan

2.      Prosa fiksi memberikan informasi

3.      Prosa fiksi memberikan warisan cultural

4.      Prosa memberikan keseimbangan wawasan

Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Puisi
Puisi adalah sesuatu yang kita kenal dengan rangkaian kata-kata indah yang penuh makna didalamnya, apalagi jika kita benar-benar meresapi dalam membacanya. Puisi termasuk dalam seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian itu sendiri merupakan bagian dari kebudayaan.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :

1.      Figura bahasa

2.      Kata-kata yang ambiguitas

3.      Kata-kata berjiwa

4.      Kata-kata yang berkonotatif

5.      Pengulangan

Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Puisi

Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenal kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/esthetic, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata – katanya.
Kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1. Figura bahasa
2. Kata – kata yang bermakna ganda.
3. Kata – kata berjiwa.
4. Kata – kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar