Rabu, 09 Juli 2014

Manusia & Harapan

latar Belakang
Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau sesuatu terjadi atau suatu yang belum terwujud. Kata orang manusia tanpa harapan adalah manusia yang mati sebelum waktu-nya. Bisa jadi, karena harapan adalah sesuatu yang hendak kita raih dan terpampang dimuka. Hampir sama dengan visi walau dalam spektrum sederhana, harapan merupakan cip-taan yang kita buat sebagai sesuatu yang hendak kita raih. Jadi hidup tanpa harapan adalah hidup tanpa visi dan tujuan.
Maka bila manusia yang hidup tanpa harapan pada hakekatnya dia sudah mati. Harapan bukanlah sesuatu yang terucap dimulut saja tetapi juga berawal dari usaha. Dia adalah ke-cenderungan batin untuk membuat sebuah rencana aksi, peristiwa, atau sesuatu menjadi lebih bagus. Sederhananya, harapan membuat kita berpikir untuk melakukan sesuatu yang lebih baik untuk meraih sesuatu yang lebih baik.
Harapan dan rasa optimis juga memberikan kita kekuatan untuk melawan setiap hambatan. Seolah kita selalu mendapatkan jalam keluar untuk setiap masalah. Seolah kita punya kekuatan yang lebih untuk siap menghadapi resiko. Ini kita sebut sebagai perlawanan. Orang yang hidup tanpa optimisme dan cenderung pasrah pada realita maka dia cenderung untuk bersikap pasif, Oleh karena itu dalam makalah ini kita dapat mengetahui lebih dalam tentang manusia dan harapan.










Studi Pustaka

Agar tidak terjadi kesalahpahaman maka pembahasan masalah kami membatasi dan menetapkan objeknya sebagai berikut : Pengertian Harapan, Apa sebab manusia mempunyai harapan, Pengertian Doa, Kepercayaan, Kepercayaan dan usaha untuk meningkatkannya.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
·        Menjelaskan kepada pembaca mengenai manusia dan harapan
·        Menginformasikan bagaimana hubungan manusia dan harapan
Kami membuat makalah ini disebabkan oleh dorongan akibat tingginya kesalah pahaman mengertinya masyarakat mengenai hubungan manusia dan harapan.
Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak.

Bekasi, 30 Maret 2014

Tim Penyusun (Kelompok 10)



Daftar ISI


Latar Belakang                                                                                                        1
Studi Pustaka                                                                                                          2
Daftar ISI                                                                                                                  3
Pengertian Harapan                                                                                              4
Pengertian Doa                                                                                                        5
Pengertian kepercayaan                                                                                      5
Kepercayaan dan usaha
untuk meningkatkannya                                                                                     6
Mind map                                                                                                                 8
Daftar Pustaka                                                                                                        9
       I.          Pengertian Harapan
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan di dapat atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu.  Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
Kalimat lain "harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki dasar yang kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.
Contoh – contoh harapan :
 * Budi seorang mahasiswa Gunadarma, ia rajin belajar dengan harapan didalam ujian tengah semester mendapatkan nilai yang memuaskan.
* Kadir seorang pegawai yang rajin. Sejak mulai menggarap pekerjaannya ia mempunyai harapan usahanya menjadi besar dan maju. Ia yakin usahanya menjadi kenyataan, karena itu berusaha bersungguh – sungguh dengan usahanya.

     II.            Sebab manusia mempunyai harapan
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya.
maka manusia mempunyai harapan untuk Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.


Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmani maupun kemampuan berpikirnya.

Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
a)      Kelangsungan hidup (survival)
b)      Keamanan (safety)
c)      Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)\
d)      Diakui linkungan (status)
e)      Perwujudan cita – cita (self actualization)


  III.            Pengertian Do’a
Doa adalah permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya
Hakikat doa adalah menunjukan ketergantungan kita kepada Tuhan dan berlepas diri daya dan upaya mahkluk. Doa juga merupakan lambang kelemahan manusia , didalam doa terkandung pujian terhadap Tuhan.
  IV.            Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.


Tiga  teori kebenaran :
1) Teori Koherensi atau konsistensi
Suatu pernyataan diaggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2) Teori Korespondensi
Suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorenponden (berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3) Teori Pragmatis
Kebenanran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Ada beberapa kalimat yang dapat kita perhatikan :
1.     Edo tidak percaya pada diri sendiri.
2.     Adit tidak percaya ia berbuat seperti itu, berita itu kurang dapat dipercaya.
3.     Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah.
4.     Orang muslim harus percaya akan nasehat – nasehat yang berasal dari Al-qur’an.
Dengan berbagai contoh kalimat diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.

    V.            Kepercayaan dan Usaha untuk meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan menjadi :
1.     Kepercayaan pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya dapat menang, dirinya mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
2.     Kepercayaan kepada orang lain, dimana orang percaya terhadap kata hati, perbuatanya sesuai atau terhadap kebenaran orang lain.
3.     Kepercayaan kepada pemerintah, karena pada dasarnya negara berorientasi pada Tuhan dan kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau sebagai warga negara mempercayai pemerintah / negara.
4.     Kepercayaan kepada Tuhan, merupakan hal yang sangat penting percaya kepada Tuhan. Dikarenakan keberadaan manusia yang tidak dengan sendirinya melainkan diciptakan oleh Tuhannya.
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi suatu kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
1.     Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
2.     Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
3.     Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
4.     Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
5.     Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya












 
Daftar Pustaka

http://jiwareformasi.blogspot.com/2012/06/sebab-manusia-mempunyai-harapan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Harapan
http://theviq.blogspot.com/2009/04/ibd-manusia-dan-harapan.html
http://zoelkiflyunismuh10wordpres.wordpress.com/2013/03/19/pengertian-doa/
http://fandykarisma.wordpress.com/2012/01/10/manusia-dan-harapan/
http://rulrul.wordpress.com/2011/03/16/rangkuman-ibd-manusia-dan-harapan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar